5. ISO System

ISO, atau Organisasi Internasional untuk Standardisasi, adalah badan penentu standar internasional yang terdiri dari perwakilan dari organisasi-organisasi standar nasional. Istilah “ISO” bukanlah akronim untuk nama lengkap organisasi dalam salah satu bahasa resmi yang dimilikinya. Sebaliknya, itu berasal dari kata Yunani “isos,” yang berarti sama. ISO mengembangkan dan menerbitkan standar internasional untuk memastikan kualitas, keamanan, efisiensi, dan interoperabilitas produk, layanan, dan sistem.

Salah satu set standar yang dikembangkan oleh ISO adalah keluarga ISO 9000, yang fokus pada manajemen kualitas. Standar ISO 9001, khususnya, menyediakan kriteria untuk sistem manajemen kualitas (SMK). Sistem manajemen kualitas adalah serangkaian proses, kebijakan, prosedur tertulis, dan catatan yang mendefinisikan dan mengendalikan aktivitas organisasi untuk memastikan bahwa produk atau layanannya memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

Berikut adalah beberapa elemen kunci dari sistem manajemen kualitas ISO 9001:

1. Kebijakan Kualitas: Sebuah organisasi harus menetapkan kebijakan kualitas yang merinci komitmennya untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan terus meningkatkan prosesnya.

2. Tujuan Kualitas: Tetapkan tujuan yang dapat diukur yang sejajar dengan kebijakan kualitas organisasi dan sesuai dengan tujuan bisnis keseluruhan.

3. Informasi Tertulis: Pertahankan dan kendalikan dokumen dan catatan yang diperlukan oleh SMK untuk memastikan perencanaan, operasi, dan pengendalian proses yang efektif.

4. Pemikiran Berbasis Risiko: Identifikasi dan tangani risiko dan peluang yang dapat memengaruhi pencapaian hasil yang direncanakan, perbaikan proses, dan peningkatan kepuasan pelanggan.

5. Tanggung Jawab Manajemen: Manajemen puncak bertanggung jawab atas efektivitas SMK dan harus menunjukkan kepemimpinan serta komitmen terhadap kualitas.

6. Manajemen Sumber Daya: Sediakan sumber daya yang diperlukan, termasuk personel, infrastruktur, dan lingkungan kerja, untuk mendukung operasi SMK dan mencapai kesesuaian produk atau layanan.

7. Realisasi Produk: Tentukan proses yang diperlukan untuk merealisasikan produk dan layanan, mulai dari desain dan pengembangan hingga pengiriman dan kegiatan purna-penyerahan.

8. Pengukuran, Analisis, dan Perbaikan: Tetapkan sistem untuk memantau, mengukur, menganalisis, dan meningkatkan kinerja SMK.

ABISHA Consulting, sebagai suatu entitas, dapat mengambil manfaat dari penerapan standar ISO dalam upaya meningkatkan pengelolaan kualitas dan memperkuat kepercayaan pelanggan. Standar ini tidak hanya memandu dalam peningkatan operasional, tetapi juga membantu organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih efektif.