Recruitment Test

Tes Rekrutmen

Proses screening tersebut akan membantu perekrut untuk memilih kandidat mana yang akan lanjut ke proses berikutnya. Penerapan dari tes berbeda-beda tergantung dari perusahaan yang mengadakannya. Beberapa tes dilakukan secara online atau datang langsung ke kantor.

Biasanya para kandidat akan dimasukkan dalam Applicant Tracking System (ATS) yang digunakan perusahaan untuk melacak siapa saja yang mengikutinya. Proses yang akan dilalui dalam assessment adalah tes dan penilaian.
  • Melakukan tes
    Proses pertama yang dilalui dalam assessment adalah melakukan tes. Tes bisa dilakukan sendiri secara online, perusahaan akan mengirimkan tautan melalui email atau situs kantor yang berisi instruksi. Tes yang kamu lakukan mungkin juga disediakan oleh pihak ketiga.
  • Setelah tes
    Setelah melakukan tes, kamu mungkin akan langsung diberitahu hasilnya atau tidak. Hal tersebut tergantung dari peraturan perekrutan perusahaan. Jika hasil dari tes sesuai dengan standar kantor, maka kamu akan dihubungi recruiter untuk melanjutkan proses perekrutan.

Jenis – jenis tes untuk rekrutmen

 1. Tes kemampuan kognitif 

Tes ini adalah jenis ujian untuk mengukur kecerdasan umum dan mengidentifikasi kemampuan kandidat, semisalnya untuk mengetahui apakah kandidat adalah orang yang berpikir kritis, mampu mempelajari hal baru dan mempraktekkannya, atau mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hasil dari tes ini cukup akurat, sebab tes kognitif secara signifikan bisa memprediksi potensi kandidat di masa depan. Tapi kamu harus ingat bahwa, tes kognitif ini berbeda dari tes IQ.

Tes kognitif lebih menekankan pada kualitas yang berhubungan dengan pekerjaan, contoh perhatian kandidat terhadap hal detail dalam pekerjaan. Adapun bentuk dari tes kognitif ini yaitu tes numerik, verbal, penalaran abstrak dan penalaran logis (silogisme).

2. Tes kepribadian
Tes lain yang menjadi bagian dari jenis tes assessment adalah tes kepribadian. Tes ini secara khusus mengukur kandidat berdasarkan sifat kepribadian tertentu yang relevan dengan kinerja pekerjaan. Melalui model tes kepribadian ini, akan mampu memberi tahu perekrut seberapa besar kemungkinan seseorang cocok dengan pekerjaannya dilihat dari kepribadian masing-masing.

Beberapa bentuk dari tes kepribadian yang banyak dikenal seperti DISC, 16 personalities, Big Five, MBTI dan sebagainya. Kamu bisa belajar dari jenis model kepribadian di atas untuk hasil yang lebih baik.

 3. Tes integritas 
Tes integritas masuk dalam bagian dari tes kepribadian yang dilakukan untuk mengetahui kejujuran kandidat.

Tes selanjutnya yang termasuk dalam jenis tes assessment adalah tes integritas. Tes ini sebenarnya masuk dalam bagian tes kepribadian. Hanya saja pada tes ini lebih mengukur pada serangkaian kecenderungan perilaku yang lebih spesifik. Terutama terkait dengan integritas dan kejujuran kandidat dalam mematuhi aturan perusahaan.

Tes ini mampu menunjukkan kandidat yang cenderung melakukan pekerjaan yang kontraproduktif misalnya mereka yang suka mencuri, terlambat, tidak hadir atau melakukan penipuan. Bentuk tes ini diajukan langsung oleh perekrut dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan rahasia dan terbuka untuk melihat kejujuran kandidat melalui informasi dari diri mereka sendiri. Cara menjawab tes ini adalah berbicara apa adanya, jangan sampai berbohong karena perekrut pasti akan melihat hal tersebut.

4. Tes fisik 
Seperti namanya bentuk tes ini berhubungan langsung dengan kemampuan fisik seseorang untuk mengetahui kekuatan dan ketahanan kandidat. Tidak semua bidang pekerjaan melakukan tes fisik ini. Umumnya tes ini hanya ditujukan bagi mereka yang memerlukan kebugaran fisik tertentu dalam bekerja, sehingga dapat memastikan keselamatan karyawan. Adapun prosedur pelaksanaan tes fisik ini pun cukup ketat, sebab bila ada kesalahan maka mungkin akan terjadi cedera kepada kandidat yang berujung fatal.

5. Tes keterampilan 
Tes keterampilan dalam proses rekrutmen dilakukan untuk mengetahui apakah kandidat memiliki pengetahuan yang cukup terkait pekerjaan barunya, di mana pengetahuan ini didasarkan pada pengalaman di pekerjaan sebelumnya. Sederhananya tes ini berbicara tentang wawasan kandidat tentang pekerjaan yang dilamar. Akan menjadi nilai plus lagi bila kandidat memiliki banyak keterampilan dalam beberapa bidang, atau menjadi master dalam bidang tertentu.

Selain dari pengalaman, tentunya kamu dapat menambah keterampilanmu melalui internet, kursus, buku, mentor dan sebagainya. Contoh dari tes keterampilan yaitu saat kamu melamar menjadi penulis maka, perekrut akan memintamu untuk membuat tulisan tertentu tentang suatu topik. Bila perekrut menyukainya, tidak menutup kemungkinan mereka akan memanggilmu untuk tes selanjutnya.

6. Tes kecerdasan emosional 
Tes kecerdasan emosional atau dikenal juga dengan emotional intelligence, kerap dipakai untuk mengetahui bagaimana cara kamu mengatur emosi dalam bekerja. Pasalnya dengan seseorang yang memiliki kemampuan emosional yang tinggi, akan mampu meredam konflik yang mungkin terjadi di kantor atau mengatasi setiap masalah yang kamu hadapi dalam pekerjaan.

Beberapa kriteria kecerdasan emosional kerap dilihat dari sisi apakah kamu memiliki empati terhadap rekan kerja  dalam hal membantu mereka dalam pekerjaan, apakah kamu juga bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja dan bagaimana cara kamu bekerja dalam tim.

______________________________________
Kontak Kami:
ABISHA Consulting │ PT. Abisha Putra

  • Bumi Mandiri Tower II, Lt.12. Jl. Panglima Sudirman No. 66-68, Surabaya Pusat, Jawa Timur
  • Rumah Psikologi, Jl. Moh. Yamin, Kedungpiring, Tegal Besar, Kaliwates, Jember, Jawa Timur

HP/WA : +62 851 0772 9000
Email : abisha@abisha.co.id
Website : www.abisha.co.id